Sumber dan Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Banyak air tawar yang tercemar berat oleh sisa-sisa pembuangan kotoran dan cairan pembuangan limbah rumah tangga ke dalam sungai. Cairan pembuangan adalah sisa-sisa pembuangan dalam suatu bentuk cairan yang dihasilkan oleh proses industri dan kegiatan rumah tangga. Pencemaran air oleh cairan ini berupa zat-zat racun, bahan-bahan yang mengendap atau deoksigenasi
Secara garis besar, ada dua tipe polutan yang masuk ke
dalam perairan yaitu:
pertama, zat yang memperkaya perairan sehingga
merangsang pertumbuhan mikroorganisme dan alga, dan yang kedua adalah
materi-materi yang bersifat racun sehingga dapat membunuh mikroorganisme yang
hidup dalam air. Zat yang memperkaya perairan pada umumnya sampah organik yang
dibuang oleh manusia dan terbawa ke perairan, kotoran dan deterjen.
Pencemaran air dapat diklasifikasikan
menjadi tiga tipe yaitu;
- Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik.
- Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi,
- Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba phatogen, lumut dan tumbuh-tumbuhan air.
Sumber-sumber Pencemaran Air
Pencemaran
air bersumber dari limbah, baik darat, udara, maupun dari aktivitas yang
berlangsung di perairan itu sendiri. Secara terperinci sumber pencemaran di
perairan sebagai berikut :
- Air hujan mengalirkan limbah dari daratan seperti limbah rumah tangga, pertanian, industri dan lain-lain ke sungai, danau atau laut.
- Air buangan dari kota-kota dan daerah industri melalui saluran pembuangan.
- Bahan-bahan pencemar melalui udara seperti debu, asam-asam organik dan anorganik, dan lain-lain.
Dampak Pencemaran Terhadap Kehidupan di Air
Buangan di perairan menyebabkan masalah kehidupan
biota dalam bentuk keracunan bahkan kematian. Gangguan terhadap biota perairan
telah menimbulkan dampak penurunan kualitas dan kuantitas biota perairan (ikan
dan udang). Kelebihan pupuk yang dialirkan ke rawa atau ke danau dapat
menimbulkan suburnya enceng gondok. Selain itu, erosi lumpur yang terbawa ke
laut kemudian diendapkan mengakibatkan tertutupnya permukaan karang yang pada
akhirnya menyebabkan kematian karang.
Akibat pencemaran itu kehidupan dalam air dapat
terganggu dengan mematikan binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam
air karena oksigen yang terlarut dalam air akan habis dipakai untuk
dekomposisi aerobik dari zat-zat organik yang banyak terkandung dalam air
buangan.
- Pencemaran yang tidak disebabkan oleh sifat racun dari bahan-bahan pencemar adalah :
- Kandungan lumpur yang meningkat di dalam air mengurangi jumlah cahaya yang masuk yang diperlukan untuk berfotosintesis. Unsur hara yang masuk berlebihan ke ekosistem perairan dapat menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat dari algae atau tanaman air, sehingga menyebabkan berkurangnya bentuk kehidupan lainnya seperti ikan dan kerang-kerangan.
- Buangan air panas meskipun tidak langsung membunuh biota air, dapat merubah kondisi dari lingkungan hidupnya. Akibatnya, satu jenis akan tumbuh dan berkembang lebih cepat sedang yang lain justru dapat terhambat. Kelakuan ikan yang selalu berpindah (migration) dapat berubah disebabkan adanya perubahan suhu yang relatif cepat pada jarak yang pendek.
- Lumpur erosi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang baik dapat diendapkan di pantai-pantai dan mematikan kehidupan karang atau merusak tempat berpijak biota perairan.
- Senyawa organik di dalam proses penguraiannya dapat mengambil zat asam dari air terlalu banyak, sehingga membahayakan kehidupan di tempat itu.
- Air sungai yang mengalir berlebihan ke perairan pantai dapat membentuk lapisan yang menghalangi pertukaran massa air dengan lapisan air yang lebih subur dari bawah.
Pencemaran limbah ke lingkungan perlu diperhatikan dan
diantisipasi dengan baik, lebih-lebih terhadap air sungai, karena air sungai
dipakai penduduk untuk berbagai keperluan. Pencemaran sungai oleh air buangan
ditinjau dari sudut mikrobiologi antara lain : pencemaran bakteri patogen dan
non patogen serta bahan organik. Banyaknya bahan organik akan merangsang
pertumbuhan mikroorganisme menjadi pesat. Hal ini mengakibatkan pemakaian
oksigen akan cepat dan meningkat, akibatnya kadar oksigen terlarut dalam air
akan menipis dan menjadi sedikit sekali, yang akhirya mengakibatkan
mikroorganisme dan organisme air lainnya yang memerlukan oksigen mati. Ekologi
air akan berubah drastis. Keadaan menjadi anaerobik, sehingga air sungai busuk,
dan tidak sehat bagi pertumbuhan mikroorganisme flora dan fauna air itu.
Lingkungan hidup yang demikian ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan
hidup kita.
Categories: