DUA BAHAYA UTAMA
PENCEMARAN UDARA
Polusi udara telah menjadi petaka bagi
sebagian penduduk kota di dunia khususnya di Asia. “Tingkat polusi di bebagai
daerah di Cina, India dan negara-negara lain di Asia sangat tinggi dan efeknya
terhadap kesehatan juga dahsyat,” kata Bob O’Keefe dari Health Effects
Institute (HEI), badan riset non-profit dari Amerika Serikat.
Angka kematian di Cina memang
mengalami peningkatan 1/3 kalinya selama 20 tahun, tetapi polusi udara yang
buruk hanya menjadi salah satu penyebabnya. Seiring dengan semakin makmur
negara itu, rentang usia hidup penduduk Cina meningkat, mencapai 70 atau 80
tahun, bahkan bisa lebih dari itu. Dan justru di usia itu, mereka jadi lebih
rentan terhadap penyakit jantung dan pernapasan akibat polusi udara.
Para ahli kesehatan memaparkan dua
bahaya utama akibat polusi udara. Yang pertama adalah partikel halus
(particulate matter/PM) yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, kebakaran
hutan dan penebangan hutan. Cathryn Tonne, dari London School of Hygiene and
Tropical Medicine, merujuk kepada PM2.5 – partikel berukuran 2,5 mikrometer
atau kurang, atau 30 kali lebih kecil daripada helai rambut manusia.
Partikel itu kebanyakan berasal dari
pembakaran batu bara dan minyak untuk pembangkit listrik, maupun solar dan
bensin untuk transportasi, dan berkali-kali lebih berbahaya daripada PM10,
partikel yang berukuran 10 mikrometer. Cathryn dan rekan-rekannya menemukan hal
itu saat meneliti kematian jantung di Inggris dan Wales.
“Kami menemukan bahwa untuk setiap 10
mikrogram per kubik meter pada PM2.5, ada kenaikan 2,5 persen pada angka
kematian,” katanya.
Sebagai perbandingan, Badan Kesehatan
Dunia (WHO) merekomendasikan maksimal paparan 10 mikrogram PM2.5 per kubik
meter dalam setahun, dan maksimal 25 mikrogram per kubis meter dalam periode 24
jam. Di Amerika Serikat, batas PM2.5 tahunan itu adalah 12 mikrogram per kubik
meter, dan di Uni Eropa sebesar 25 mikrogram. Namun dalam kejadian polusi udara
di Beijing pada Januari lalu, level PM2.5 mencapai 993 mikrogram per kubik
meter, sekitar 40 kali lebih tinggi daripada batas aman yang direkomendasikan
oleh WHO.
Bahaya lain dari polusi udara adalah
ozon, tiga molekul oksigen yang di stratosfir menjadi pelindung vital dari
sinar matahari yang merusak DNA, tetapi di Bumi, ozon telah lama dikaitkan
dengan serangan jantung dan asma parah. Namun penelitian yang digelar di
Amerika Serikat, dipublikasikan pada 2009, menyebutkan bahwa paparan kumulatif
juga merupakan faktor risiko yang besar. Probabilita kematian akibat penyakit
respirasi meningkat hingga 50 persen karena paparan ozon konsentrasi tinggi
dalam jangka panjang.
Beberapa tips yang dapat dilakukan :
- Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling)
- Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara.
- Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
- Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar pemakaian bensin lebih efektif.
- Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman asli.
- Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.
- Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.
- Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan plastik atau styrofoam.
- Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet) karena akan menambah jumlah sampah.
- Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.
- Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan zat beracun.
- Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih kosong. Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat menyerap polusi lingkungan lebih baik.
Tips-tips
tersebut nampaknya cukup sederhana, akan tetapi jika kita tidak sungguh-sungguh
melakukannya maka tidak akan ada nilainya. Oleh karena itu mari galakkan
gerakan mengurangi pencemaran udara yang dapat membahayakan nasib kita dan
generasi yang akan datang. Bukan hanya menyelamatkan orang-orang yang kita
sayang, dengan mencegah dan mengurangi pencemaran udara berarti kita juga
menjaga Bumi dan komponen-komponen alam yang selama ini menemani hidup kita.
Referensi:
Categories: